Kuliner menjadi salah satu hal yang
menjanjikan bagi perkembangan bisnis di seputar kita, baik dalam skala
besar, menengah ataupun usaha kecil-kecilan. Usaha kuliner dalam skala
besar tentu saja akan membutuhkan modal tak sedikit sehingga pendapatan
yang diperoleh juga tak kecil, sebut saja bisnis restoran. Dibawahnya
ada usaha menengah yang bisa berupa warung makan ataupun usaha katering.
Sedangkan untuk masyarakat kecil, bisa berupa warung kopi angkringan, ataupun kantin.
Dari segi makanan, usaha kuliner ini
masih bisa dijalani dengan berbagai varian, ada makanan kecil, makanan
tradisional, makanan ala bule, dan lain sebagainya. Lain dari itu, usaha
kuliner ini juga menjadi obyek yang bisa dikembangkan diberbagai
bidang. Bisa dirangkai dengan usaha dekorasi (pengantin), bisa pula
dipadukan dengan usaha bidang Event Organizer.
Wisata Kuliner
Luasnya Nusantara yang memiliki banyak
budaya, tak pelak menjadikan wilayah ini kaya pula dengan keanekaragaman
kulinernya. Sehingga tidak bisa dipungkiri bahwa setiap daerah juga
memiliki kuliner khasnya.
Kuliner khas kedaerahan
tersebut ada yang telah dikenal banyak orang secara nasional, bahkan
mendunia, namun kenyataannya tak sedikit pula yang hanya bisa dikenal di
daerah setempat. Meskipun kurang dikenal, ternyata hal semacam ini tak
serta-merta menjadi nilai negatif, sebaliknya, justru menjadi nilai
tambah bagi sebagian orang. Salah satunya adalah agar orang tertarik
datang langsung untuk berwisata, menikmati alam sekaligus menikmati
kuliner khasnya.
Hidangan Khas Indonesia
Memahami bahwa dunia kuliner bisa
dijadikan sebagai bagian dari obyek wisata, maka mulai akhir Desember
2012 hingga Januari 2013, pihak pemerintah melalui Mari Elka Pangestu
yang memimpin Kementrian Ekonomi, Pariwisata dan Industri Kreatif telah
menentukan 30 jenis hidangan yang dijadikan patokan sebagai makanan asli
dan khas Indonesia.
Syarat Menjadi Ikon Kuliner
Menteri Ekonomi, Pariwisata dan Industri
Kreatif, pada awal 2013 itu memaparkan bahwa 30 jenis hidangan sebagai
patokan kuliner asli Indonesia itu ditentukan dengan berbagai syarat
serta ketentuan. Tiga syarat utama yang harus dimiliki adalah;
- Bahan-bahan makanan itu harus mudah diperoleh baik di dalam negeri ataupun di manca negara.
- Jenis makanan tersebut telah banyak dikenal luas oleh khalayak
- Telah memiliki praktisi yang profesional dan menguasai jenis makanannya.
Ketiga ketentuan di atas, menjadi faktor
utama agar jenis-jenis makanan yang dijadikan ikon kuliner tersebut
bisa masuk dan mampu dipresentasikan sebagai hidangan kelas dunia.
Sehingga para chef, baik di hotel pun di restoran negara manapun tak akan menemui kendala dalam mempersembahkannnya.
Dari 30 ikon kuliner tersebut memang tak
seluruhnya merupakan jenis makanan berat, melainkan ada pula minuman,
dan juga makanan kecilnya. Hal ini demi memenuhi kaidah jamuan
internasional, yaitu ada makanan pembuka (appetizer), makanan utama (main course), dan tak ketinggalan pula makanan penutup (dessert). Harapannya, dari 30 ikon imampu tersusun set menu
ala barat yang selanjutnya bisa dipersembahkan dalam jamuan kenegaraan
ataupun dalam acara istimewa di dalam negeri serta manca negara.
30 Ikon Kuliner Indonesia
Dengan syarat dan ketentuan yang ada maka berikut adalah 30 jenis makanan yang masuk dalam kategori “Ikon Kuliner Indonesia.”
-
Nasi Goreng
Nasi goreng menjadi ikon kuliner Indonesia karena jenis makanan ini sudah tak asing lagi bagi segala usia. Bahkan tak sedikit tamu-tamu hotel berbintang dari manca negara juga ketaguhan dengan jenis makanan nasi goreng ini.
Secara umum nasi goreng menjadi makanan
khas Nusantara yang selanjutnya bisa dibagi lagi ke dalam berbagai
varian, salah satunya adalah nasi goreng kambing. Yaitu nasi goreng
dengan dibubuhi daging kambing, dan bumbu-bumbu penyedap.
-
Ikon Kuliner dari Daerah
Selain nasi goreng, yang menjadi “ikon kuliner” lainnya lebih cenderung merupakan makanan khas daerah di wilayah Nusantara.
- Asam Padeh Tongkol dariPadang
- Klappertaart dari Manado
- Orak-arik Buncis dari Solo
- Kolak Pisang Ubi dari Bandung
- Pindang Patin dari Palembang
- Urap Sayuran dari Yogyakarta
- Rawon dari Surabaya
- Asinan dari Jakarta
- Kunyit Asam dari Solo
- Bir Pletok dari Jakarta
- Laksa dari Bogor
- Nagasari dari Yogyakarta
- Lunpia dari Semarang
- Sate Ayam ala Madura
- Sate Maranggi dari Purwakarta
- Sarikayo dari Minangkabau
- Es dawet dari Banjarnegara
- Tahu Telur dari Surabaya
- Gado-gado dari Jakarta
- Sayur Kapau dari Padang
- Sate Llit dari Bali
- Serabi dari Bandung
- Nasi Liwet dari Solo
- Rendang dari Padang
- Soto Ayam ala Lamongan
- Kue Lumpur dari Surabaya
- Ayam Panggang Bumbu Rujak dari Jogjakarta
Keberadaan tumpeng dan nasi kuning serta
bahan pelengkap juga menjadi ciri khas masakan Indonesia, utamanya bagi
mereka yang sedang berkehendak melaksanakan acara makan-makan
sehubungan peringatan tertentu, sebagai contoh adalah acara syukuran
ataupun acara ulangtahun.
Selain menjadi kuliner yang memiliki
dasar filosofi kuat dan menjadi representasi budaya makan orang
Indonesia, nasi tumpeng juga merupakan kuliner khas nusantara karena
memiliki visualisasi yang atraktif, baik pada penampilan ataupun pada
cita-rasanya. [uth]
RAFADILA PUTRI WARDANI
24
XI IPA 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar